Selasa, 23 Oktober 2012

Mengenal Jenis Teknik Pembuatan Batik Indonesia

Batik merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia dari sekian banyak kekayaan budaya dan seni yang ada di Indonesia. Semenjak 2 0ktober 2009 batik yang telah diakui oleh UNESCO sebagai "Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity" membuat batik semakin dikenal oleh dunia. Ya perkembangan dan minat akan batik semakin meningkat. Namun ada berapakah jenis cara untuk membuat batik yang dimiliki Indonesia?

Beberapa Jenis corak Batik Indonesia.(So Proud)

Dari cara pembuatannya Batik dibedakan dalam 4 jenis teknik,yaitu batik tulis, batik cap, batik cetak dan batik print.
 1. Batik cap menggunakan alat dari tembaga yang telah dipola dan nanti akan diceplok-ceplokkan ke atas kain yang telah disiapkan
2.  Batik cetak menggunakan alas (terpal/plastik) yang telah dipola yang nantinya akan dilekatkan ke kain yang telah disiapkan.
3. Batik print menggunakan pola yang digambar di komputer, menyiapkan printer, tinggal enter, maka kain akan langsung dicetak dengan motif yang diinginkan (hmm…ternyata ini yang membunuh para perajin batik tradisional).
4.  Batik tulis seperti yang telah ditulis diawal, dipola, digambar, diwarnai semuanya secara manual menggunakan tangan dan digambar dengan sepenuh jiwa, maka tidak heran, seorang profesional pun hanya mampu menghasilkan satu lembar kain batik tulis (225 x 110 cm) paling cepat dalam waktu 1 minggu. Oleh karenanya, batik tulis itu mahal kalau hanya dilihat dari nominal uang yang kita keluarkan, tapi untuk sebuah karya seni, penghargaan terhadap daya kreasi yang telah dituangkan, nilai tersebut menjadi wajar dan bahkan lebih rendah dari value hasil karya yang telah dihasilkan

Perbedaan mendasar lainnya, baik batik cap, batik cetak dan batik print pada umumnya bahan pewarnaan menggunakan bahan-bahan kimia, sedangkan batik tulis untuk bahan warnanya semuanya menggunakan bahan-bahan alami seperti kulit pohon, kayu pohon, bunga, buah, akar pohon, daun dsb. Karena pada dasarnya, setiap kulit/kayu/buah/akar pohon adalah unique, menghasilkan warna-warna tertentu

Dok Wolipop

 
Dalam pembuatan Batik Tulis akan melalui beberapa tahapan proses :
1. Ngloyor, yaitu proses membersihkan kain dari pabrik yang biasanya masih mengandung kanji, menggunakan air panas yang dicampur dengan merang atau jerami.
2. Ngemplong, yaitu proses memadatkan serat-serat kain yang baru dibersihakan.
3. Memola, yaitu pembuatan pola menggunakan pensil ke atas kain.
4. Mbatik, yaitu menempelkan lilin/malam batik pada pola yang telah digambar menggunakan canthing.
5. Nembok, yaitu menutup bagian yang nantinya dibiarkan putih dengan lilin tembokan.
6. Medel, yaitu mencelup kain yang telah dipola, dilapisi lilin ke pewarna yang sudah disiapkan.
7. Ngerok/Nggirah, yaitu proses menghilangkan lilin dengan alat pengerok.
8. Mbironi, yaitu menutup bagian2 yang akan dibiarkan tetap berwarna putih dan tempat2 yang terdapat cecek (titik titik).
9. Nyoga, yaitu mencelup lagi dengan pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan.
10. Nglorod, yaitu proses menghilangkan lilin dengan air mendidih untuk kemudian dijemur.
Proses pewarnaan, penghilangan lilin dapat dilakukan berkali-kali sampai menghasilkan warna dan kualitas yang diinginkan. Makanya kemudian ada Batik dengan istilah 1x proses, 2x proses, 3x proses. Batik Tulis 1x proses pun, dapat diselesaikan oleh ahlinya paling cepat dalam waktu 1 minggu, apalagi yang melalui 2x proses, 3x proses dan seterusnya, bisa memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Jadi bisa dimengerti kenapa batik tulis memiliki harga jual yang tinggi karena ada cinta, ketekunan, dan dedikasi dalam membuatnya. So Proud batik make Me feel more Indonesia.

Sumber : Wikipedia - Batik Day - Wolipop